IQRO' (Bacalah..!)

-->
Anda, anda, anda dan anda, nantikan anda akan terlibat dalam sesuatu yang belum pernah anda duga sebelumnya.
Original essay by Anjar Maulitfiani
JANJI SISWA
1. Taqwa terhadap Tuhan Yang MahaEsa, Abdi terhadap tanah air dan bangsa, setia pada Pancasila dan UUD 1945
2. Adab terhadap orang tua, Hormat terhadap guru, dan menjunjung tinggi derajat dan martabat sekolah
3. Belajar dengan sungguh-sungguh sebagai bekal masa depan bangsa
4. Berprestasi dalam rangka mengisi kemerdekaaan
5. Menjadi warga masyarakat yang baik dan pemuda Indonesia yang bertanggung jawab
Saat janji terucap, dan tidak ada beban dalam diri, sadarkah bahwa anda telah melakukan “Dosa Berjamaah”?
Ada suatu hal yang salah dan keliru yang sering kali tidak sengaja dilakukan oleh sekolah-sekolah dalam dunia pendidikan di Indonesia. Salah satu contohnya ialah pada Upacara hari Senin yang dilakukan oleh SMAN Model Terpadu Bojonegoro yang menambahkan susunan acara dalam upacara bendera yakni, Pembacaan Janji Siswa. Memang benar, setelah janji siswa diucapkan oleh siswa-siswa, hal ini dapat mempengaruhi kedisiplinan dan akan termotivasi untuk lebih meningkatkan prestasi. Terbukti dengan SMAN Model Terpadu Bojonegoro yang telah menorehkan beberapa prestasi dalam tingkat kabupaten ataupun tingkat provinsi. Contohnya ialah Juara OSN Biologi dan Matematika tingkat kabupaten, Juara harapan 2 dan harapan 3 dalam lomba gerak jalan kabupaten, juara 2 english speech contest kabupaten, juara 1 lompat jauh, Paskibra provinsi dan beberapa prestasi penting lainnya. Bayangkan saja dalam 2 tahun, prestasi SMAN MT Bojonegoro dalam menorehkan lebih dari 5 prestasi, nama SMAN MT Bojonegoro pun melejit di masyarakat.
Namun, Dampak lain dari pengucapan Janji yang dilakukan oleh siswa-siswi SMAN Model Terpadu ialah saat janji tersebut tidak dapat terpenuhi atau bahkan lupa dan tidak sengaja untuk tidak terpenuhi. Bukan prestasi lagi yang didapat tapi justru dosa berjamaah. Kenapa disebut dosa berjamaah? Karena, yang pertama, anda sebagai siswa yang mengucapkan janji siswa setiap hari senin, sampai detik-detik kelulusan sekolah anda tidak juga menorehkan sesuatu yang berarti sebagai siswa, maka anda akan berdosa. Yang kedua, guru-guru yang umumnya sebagai orang tua kedua disekolah, yang mengawasi siswa-siswa saat disekolah membiarkan siswanya tidak berkembang disekolah sesuai janji yang diucapkan oleh siswa-siswi, guru itupun juga ikut berdosa. Yang ketiga,atau mungkin kita yang sudah sadar akan janji kita sebagai siswa, namun sebagai siswa yang berada dalam lingkup sekolah ialah merupakan tanggup jawab pihak sekolah, tapi pihak sekolah pun tidak mungkin memperhatikan murid-muridnya satu per satu, atau kalau diperhatikan mungkin ada satu atau dua orang yang kurang perhatian dari pihak sekolah untuk membantu terselenggaranya janji yang telah terucap, maka dengan kata lain pihak sekolah juga ikut andil dalam rentetan dosa berjamaah. Yang keempat, jika saya meneruskan rentetan dosa berjamaah ini, orang orang lain pun seperti tukang post, pemulung, pengemis, orang tua, atau bahkan presiden juga dapat terlibat dalam dosa berjamaah walaupun porsinya hanya sedikit. Yang kelima, saya sebagai penulis mungkin juga akan ikut berdosa karena saya baru menyampaikannya lewat tulisan, padahal dosa berjamaah ini sudah terlaksana pada satu setengah tahun lalu. Dan terakhir, tokoh utama yang terlibat dalam dosa berjamaah ini adalah si pembuat janji siswa atau orang yang membuat kebijakan agar janji siswa dibacakan pada upacara bendera, karena tokoh inilah orang-orang yang tidak berdosa ikut dalam dosa berjamaah, kita sadar bahwa niatnya memang baik tapi apakah tidak berat menanggung dosa orang banyak hanya karena pembacaan janji siswa? mugkin tokoh ini belum sadar atas apa yang telah diperbuatnya. Padahal, dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam telah dijelaskan bahwa, salah satu ciri orang dapat dikatakan munafik, ialah saat orang tersebut berjanji tapi tidak dapat terpenuhi. Apalagi jika janji siswa tersebut tidak dipenuhi sampai sekian lama dan oleh beberapa orang, betapa banyak dosa berjamaah yang dapat dilakukan. Meskipun, mungkin kita tidak bisa menentukan perbuatan yang mendapat dosa atau tidak, tapi paling tidak kita tau perbuatan mana yang baik untuk dilakukan dan perbuatan mana yang kurang baik dilakukan dan mendapat dosa.
Kembali lagi pada diri kita, hal itu tergantung dari diri kita. Percuma saja kalau sudah sadar tapi masih saja belum menepati janji sebagai seorang siswa. Jadi, sebelum semuanya terlambat, sebelum menambah rentetan dosa berjamaah, siapapun anda, dari manapun anda, jika anda adalah seorang murid, setelah membaca essay saya ini, sadarlah anda akan dosa berjamaah yang telah anda lakukan dan mulai dari ini, buatlah janji anda sebagai seorang siswa agar terpenuhi. Bukan hanya diucapkan lisan saja, tapi juga lewat perbuatan. Dan untuk anda, anda, dan anda yang bukan seorang siswa, setelah selesai membaca essay saya ini, jika anda merasakan ada seorang siswa yang melakukan dosa berjamaah, tugas anda ialah mengingatkan dan menyadarkannya, karena tentu saja anda tidak mau ikut andil dalam dosa berjamaah. Juga anda yang mengucapkan janji siswa dan anda sepertinya tidak memiliki beban, sadarlah anda bahwa anda telah ikut dalam dosa berjamaah. Dengan demikian, semakin banyak orang yang sadar dan bagi para siswa yang mau menepati janjinya, kita dapat membantu menanggulangi dari dampak buruk pembacaan janji siswa. Ayo kita berantas dosa berjamaah sebelum kita ikut andil didalamnya.
Sekian dan terimakasih
Anjar Maulitfiani / XI IPA 3/ SMAN Model Terpadu Bojonegoro

Komentar