Toilet Tempat Nongkrongku…!!!! (Part 1)
“ halo Assalamu’alaikum . opo pak?”
Krusek-krusek.. tut..tut..
“ Nduk, ndang gage nang sekolahan dienteni gurumu, Cepet…!!!!!”
Tit..tit..tit..” Ma’af telepon sedang sibuk, tunggu beberapa saat”
“halo,,, halo,,, halo.,. pak…??”
“halo,,, halo,,, halo.,. pak…??”
Bergegas dan berlari,
“ Ibuk, aku pe neng sekolahan”
“ Opo nduk?” wajah ibu kebingungan melihat tingkahku yang aneh.
makan apa aku semalam sampai di kamar mandi 1 jam hanya untuk bung kotoran. Sudah mandi tak begitu bersih, di kamar mandi 1 ½ jam, telat, makan tak begitu kenyang, Nunggu lihat Avatar belum dimulai, e.. malah disuruh kesekolahan, pertama kalinya lagi, udah dech,, SUKSES sialnya..!!
“Buk, Budal Assalamu’alaikum” terburu-buru
“Ati-ati yo Nduk..!!” Sesamapainya disekolah,
Dag-Dig-Dug.. Jantungku berdebar sangat kencang. hehe,, tapi, tak sekencang angin. Eh, ada orang.
“Hai..??”
Sok kenal sok deket itu jurusku saat mendekati orang yang belum kukenal, tapi ia hanya menjawab dengan senyuman garing dan mengabaikanku. Kira-kira dimana ya teman-teman baruku. Berjalan sendirian tanpa arah di sekolah baruku. tak lama kudapati Tulisan besar,
RUANG GURU ------------------->
|
Nah, setelah mengikuti isyarat tanda-tanda tulisan itu, aku melangkah dengan ragu tanpa ada siapapun yang menemaniku.
Tok..Tok..Tok..”Assalamu’alaikum!!”
Kubuka pintu, dan……..
Tatarat.taratt…
Wwwwaaaaaaawwwwwwwww Dia..!! Tak Rugi kalau aku dating, ujung-ujungnya juga dipertemukan dengan pangeran berkuda hitam, ee,, salah.. Pangeran berkuda putih maksudku..
Hahhh.. aku bahagia.. hatiku melayang-layang rasanya.Heh.., SADAR..!! ow,,,, so cool. saking terpananya aku, sampai salah tingkah sendiri dech… tapi tunggu sebentar dech. kejadian belum berakhir. Sambil Salting dan muka memerah melihat si Dia aku bertanya pada Satu guru yang ada disana.
“Bu, Saya Bagaimana?” Sambil mencuri-curi pandang kearah Cowok imut serta Manis Bin Keren tanpa Duren .
“ Ow,, Anjar ya.? kamu disana, kelompok anak-anak drama!!” Suruh Guru baruku yang bernama Ibu Fitri.
mataku tak henti-hentinya untuk berbinar dengan perasaan bahagia dan memasang wajah cerah ceria tanpa dosa, aku berjalan menghampiri kelompok anak-anak drama.
“Heh, Juminten ..Rene kwe!!”
Apa??? Juminten ?? gak Salah?. emosiku langsung meledak-ledak wajahku padam. Tapi, tunggu..
I’m Fallin in love again..!!
Tadi yang memanggilku juminten sepertinya kau kenal, biar kuingat-ingat..Ciluk Baa… Itu kan ,,, AAAAAaaaaaaaaaaaaaaaaa…. Musuhku saat English speech contest dulu yang dari sekolah bercat ijo itu. Aa..aaa..aa.. Aku gembira begitu melihatnya. tak menyangka aku satu sekolah dengannya. Tapi, tetep saja jengkel saat nama JUMINTEN itu dipanggilkan kearahku, Emang dia siapa.. Tak cukup sampai disitu, Aku langsung ditodongi Berlembar-lembar Sinopsis cerita.
“Opo Iki?” Keheranan
“ alah, baca ae, iki awakmu dadi Juminten!” kata orang yang tadi manggil JUMINTEN.
“hah, opo?” batinku. Karena sudah terlanjur jengkel, tanpa dosa aku minta saja untuk dicritain. Dan apa yang kudengar dari cerita itu, Ceritanya Basi, Gak menarik, untuk menutupi keluhku itu, aku mendengarkan sambil mengangguk-ngangguk dan senyum lebar (padahal gak banget dech).
Masih dalam keadaan jengkel, aku mengarahkan salah satu pemain yang menjadi narrator, aku bentak-bentak juga. ee.. malah suara cempreng yang kedengar.
“Anjar..!!” suara itu melengking di telingaku, Aku berbalik arah dan…….. AAAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa, NERAKA.. dasar si Tengil, Mengapa ia selalu mengganggu hidupku. Benci..Benci..BENCI.. aku fall in love dengan 2 orang namun aku bertemu dengan si tengil itu, Oh Tidak.. Mungkin ini akhir dari latihan hari ini.
Pra MOS, Aku berkumpul disekolah baruku. Bertemu dengan orang-orang baru, maklumlah hanya aku satu-satunya orang yang masuk disekolah elit ini. dan tentu saja misi pertama harus diluncurkan, SKSD
“Hai…. Hai.. Hai..” Tebar Pesona.
Selesai itu, aku kembali latihan untuk penampilan besok.
waktu latihan di GOR, ibu fitri kekurangan personil bwt nyanyi lagu yang nadanya tinggi bgt, lagunya D’massive tuch. satu per satu orang dijajal kemampuan bernyanyinya. untungnya ada yang agak pas, suaranya juga bagus, namanya Ahmad Farid Al husein, Tapi, ooooo tidak kata bu fitri yang nyanyi harus dua orang. semuanya pusing nyari suara siapa yang cocok, tiba-tiba saja ada kalimat yang kudengar disela-sela kejadian ini “Anjar saja bu!!! suaranya bagus, Coba aja duet ama farid pasti bagus” kata Ibrahim. dannn………… Oh no….. aku dijajal bernyanyi di depan teman-temanku latihan. Malu, salting, suara gak enak,,aaaa…. hancur dech pokonya…… namun entah mengapa, sewaktu aku menyelesaikan kalimat terakhirku bernyanyi,,
Prok…pRok..prok… teman-teman justru bertepuk tangan dan bersorak dengan harapan aku mau duet dengan Farid. cerita tak berakhir di situ juga, ada salah satu guru nyanyi yang tidak setuju kalau Farid berduet denganku. akhirnya diganti dech….. Mulai kebingungan lagi…..
Sang Pianis pun mengusulkan “ itu aja bu, yang mimpin nari nyanyi kuto ledre, siapa itu namanya…. suaranya bagus..”…
bu fitri pun langsung menerimanya…….. tapi buatku, ini Bencana……….. Jadi, yang duet denganku itu, Nanik. AAAAAAAAAaaaaaaaaa…. Sial…. Latihan kilatpun dijalani, mulai dari kesalahan masuk Reff, ngulangin kata, lupa lirik, suara gak enak,, semua itu karena ulahku, sampai-sampai sang gitaris imut pujaan hatiku kebingungan menyesuaikan nada suaraku. ee,,, jangan salah sangka yang kumaksud gitaris itu bukan si tinggi, tapi si imut, putih, agak gendut. hust….. Rahasia namanya..
Hari itu pun terjadi, pembukaan MOS yang menyebalkan. pertama-tama dari rumah sich lancar-lancar aja. namun, aku berangkat kesiangan . apalagi aku salah kostum, seharusnya para pemain memakai baju kotak-kotak biru, e malah aku pakek kaos MOS yang dipakai sama peserta MOS lainnya. kebingungan dech nyari ganti baju. gak sampek di situ aja, pas waktu giliranku nyanyi jangan menyerah by D’massive, aku pakek kostum Drama…. wajahku kelihatan serem dech waktu nyanyi itu. awalnya berjalan seperti yang diharapkan. namun lagi-lagi aku bikin ulah yang seharusnya laily membaca puisi ee malah aku dengan pedenya nyanyi awal lagu, mana gak diberitahu sama si Nanik tengil itu lagi. Malu ditertawakannya, apalagi yang lihat acara itu pak Bupati, di liput media cetak dan informasi lagi. itu baru nyanyi, belum lagi aku pas maen drama, waktu itu adegan menawari ledre ke penonton, dasar penontonnya yang rakus atau gimana ledre yang kutawari habis dikeroyok. kayak mau mati pas aku dikeroyok. . jadi intinya adegan pertama gagal. Adegan kedua, bertelepati dengan pak bupati (abul). Aku yang jadi penanyanya, pastinya malu, disoraki puluhan penonton. tak hanya itu, ada adegan yang mengharuskan aku untuk berebut salaman sama pak bupati.. Aduhhhh… Ogah dech……… pas adegan ketiga juga, adegan nangis-nangis lihat perusahaan bangkrut. lucunya, temenku Yusuf beradegan nangis dipundakku. kata temen-temen laen cari kesempatan dalam kesempitan. setelah itu nyanyi-nyanyi gak jelas. dan intinya AKU MALUUU,,,, perasaan malu itu tak berujung, setelah aku pamer kalau aku pernah ikut lomba pidato bareng Ibrahim, dia baru nyadar kalau aku yang jadi musuhnya, setelah itu, e malah dia membicarakanku dengan si Hendian yang ternyata musuh dongeng b.inggrisku dan tertawa cekikikan mengingat aksi panggungku yang lucu.. Huft,,,,,,,,,
Tiba-tiba ada suara mencelutuk “Anjar..! Anjar..! Anjar..! cepet…. kebelet pipis nich..!”
“Hah,, iya,,iya,, Sabar..!!”ternyata Cuma lamunan memoriku di masa lalu,
“ Lama banget, Kamu ngapain aja disana?” omelan Surga
Setelah itu, aku kembali kekelas, dan Surga meninggalkanku. Alhasil aku sendirian masuk kelas LDK dan telat.
“Assalamu’alaikum”
“Anjar, tutup pintunya.!” Suruh Bu Indah.
Sambil menutup pintu, tak sengaja aku melihat seorang cowok berkaca mata duduk di deret ke 2 bangku dekat pintu sambil Cengar-Cengir menertawaiku dengan wajah sumringah melihat ke-SALTINGan tingkahku. Aku pun membalas rasa cengar-cengirnya dengan menjatuhkan topi di mejanya,.
Teman-teman pun Bersorak.
“CIYE…..CIYE…. ANJAR…..EHEM……….”
Sekian, nantikan episode cerpen selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar